Skip to main content

Tepat Satu Bulan! :')

Akhirnya bisa cukup leluasa nulis di blog lagi :') setelah tepat satu bulan gue meliburkan diri. Di semester ke-3 ku ini, aku lumayan sibuk. Bukan sibuk cuma karena tugas-tugas, tapi juga kegiatan di luar pendidikan. Maklum, gue memang lagi demen cari kesibukan. Ehehe. Sekarang jadi kalang-kabut, banyak kegiatan yang numpuk-numpuk. Well, seems that I still need to practice on managing my time.

Oh, ya. Aku berhasil menyelesaikan satu buku di Bulan Mei ini. Akhirnya... Setelah sejak semester lalu, temanku meminjamkan aku sebuah buku, aku baru berhasil menyelesaikannya bulan ini!

Judul buku itu adalah The Alchemist. Mungkin banyak dari kalian yang sudah tahu buku ini. Karena setahuku, buku ini lumayan terkenal. Penulisnya adalah Paulo Coelho. Seperti ini cover depan bukunya:

Buku ini adalah buku fiksi. Biasanya aku nggak baca-baca buku fiksi. Aku lebih tertarik dengan buku-buku non-fiksi dan pengembangan diri. Tapi temanku ini merekomendasikan buku ini, dan meminjamkannya padaku. Hem, pada akhirnya, aku nggak menyesal, sih, sudah baca. Karena buku ini keren banget. Banget!

Buku ini menceritakan tentang kebijaksanaan. Banyak kalimat-kalimat bagus yang patut untuk diingat semua pembacanya. Kalau bisa, sih, semua orang :D

Singkatnya, buku ini bercerita tentang seorang penggembala domba bernama Santiago yang mengembara ke padang gurun untuk menemukan harta karun di Piramida.

Setelah membacanya, aku jadi tertarik dengan buku-buku fiksi. Jadilah, aku pinjam buku lain dari teman yang berbeda pula. Hahaha. Kali ini, aku sedang menyelesaikan buku fiksi berjudul Bumi karya Tere Liye. Karena setelah membaca The Alchemist dalam Bahasa Inggris, otakku mengidamkan bacaan yang lebih mudah dicerna. Hehe. Karena aku butuh tenaga ekstra untuk mencerna kalimat per kalimat yang kubaca di The Alchemist (but it's worth to read, anyway). Nah, ini penampakan buku berjudul Bumi:



Ini juga buku yang lumayan dikenal. Hahaha. Target: selesai dibaca bulan depan!
Jadi, begitulah update an ku kali ini. Yang jelas, aku merekomendasikan buku The Alchemist! Jadi kepengen baca buku-bukunya Paulo Coelho yang lain, nih :P

Salam pencinta buku!







Comments

  1. kalau boleh tau, isi dari buku The Alchemist itu isinya tentang apa ya sis? kayaknya bagus tuh bukunya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Robby :D The Alchemist menceritakan tentang kebijaksanaan. Penyampaiannya melalui kisah seorang penggembala domba yang pergi ke padang gurun, untuk mengunjungi Piramida yang dia yakin ada harta karun disana. Dalam kisahnya, banyak terdapat poin-poin kebijaksanaan yang disampaikan penulis. Poin-poin ini sebenarnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari kita :)
      Terima kasih sudah mampir!

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Day 29: Who and What Adds Meaning

Who and what adds meaning to your life. Agustus, 2023 Tentunya sulit untuk menunjuk hanya satu orang saja. Orang-orang disekitarku selalu menambah meaning dalam hidupku. Sebagian besar datang dan pergi, terkadang kembali, kemudian hilang lagi. Apalagi semakin dewasa dan bertambah usia, sepertinya teman-teman semakin punya kesibukan. Termasuk aku sendiri. Jadi ujung-ujungnya hanya menyapa tipis-tipis di media sosial. Tapi nggak apa-apa, meskipun begitu, aku percaya setiap orang memiliki “fungsi”-nya masing-masing dalam hidupku. Mungkin aku nggak sadar makna kehadirannya pada waktu itu dan baru ngeh setelah beberapa tahun berlalu, atau mungkin saat ini sudah nggak ngobrol, tapi masih terkadang kontakan sedikit-sedikit. Ada banyak faktor yang menentukan peran seseorang dalam hidupku. Jadi, jika ditanya ‘siapa’, tentunya tergantung dari musim hidup yang sedang kujalani. Setiap musim, pemerannya berbeda-beda. Aku hampir selalu belajar sesuatu dari setiap orang yang kutemui, dan sedikit demi...

Terus dan terus.

Kemana hidup ini harus kubawa? Kekecewaan datang dan pergi. Begitu pula kecintaan. Yang mana yang harus kupercaya? Ada keputusan, ada ketakutan. Ada komitmen, ada kebingungan. Dimana ada harapan, disitu ada kekecewaan. Dimana ada tekad, disitu ada godaan. Dimana ada kekecewaan, disitu ada harapan. Akankah aku bertahan? Berapa lama harus aku bertahan? Berapa lama harus aku percaya? Tujuh kali tujuh ratus tujuh puluh tujuh? Sampai jelas. Sampai mati dan hidup lagi. Sampai nyata.

Suka Duka Anak Kos

Anak kos. Pasti banyak diatara kamu yang ngekos di kota atau negeri lain. Entah untuk SMA, atau perguruan tinggi. Hari ini, aku mau membahas suka-dukaku jadi mahasiswi di negeri lain, dalam hal tinggal sebagai anak kos. Untuk memulainya, kuceritakan terlebih dahulu gambaran tentang kos-kosan ku. Aku tinggal di sebuah apartemen di daerah Novena. Sekitar 8-10 menit berjalan kaki dari stasiun MRT. Disini, aku menyewa sebuah kamar untuk kutinggali sendiri. Tidak ada tuan rumah, hanya ada teman-teman serumah. Tapi sekitar tiga hari sekali, akan ada pembantu yang membersihkan rumah dan mengurus cucian baju. Nah, teman-teman serumahku ini ada yang berasal dari sesama Indonesia, ada juga yang dari Filipina. Karena akomodasi di Singapura lumayan mahal, apalagi daerah Novena, jadi aku menyewa kamar yang tidak ada WC-nya. Alias berbagi WC dengan teman serumah. Nah, mari kita mulai. Lagi asyik-asyiknya ngerjain tugas, tiba-tiba mesin cucinya berbunyi. Menandakan bahwa cucian telah selesai d...