Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Meeting New People Everyday

Yup, what a blessed week as usual. Hari Senin, gue mempersiapkan diri buat ujian di hari Selasa. Gue stay  di rumah dan belajar, sayangnya, hari ini juga, gue dapet kabar kalo jadwal ujiannya diganti jadi besok Kamis. Gue jadi males, dan akhirnya nonton "How I Met Your Mother" beberapa episodes . Malamnya, gue menyesal karena merasa ga produktif. Udah semingguan gue kecanduan nonton. Magically , ketika gue sadar gue udah kecanduan, hari-hari berikutnya gue langsung bisa kontrol (fiuh..) Setelah gue pikir-pikir, kayanya gue mulai nonton serial film itu karena gue bosan awalnya. Gue baru aja pulang dari seneng-seneng (baca: liburan), tiba-tiba dihadapkan dengan kenyataan nunggu jatah ujian. Gue ga mau. Iseng-iseng gue mulai nonton satu episode . And you know where it leads to . How I Met Your Mother Oke, nonton ga selamanya negatif. Gue pun belajar banyak dari sitkom Amerika ini, misalnya idiom-idiom. Namun, gue juga harus sadar kalo serial ini dibuat untuk

When My Mind Goes to Some Other Parts of the World and Discovers

Beberapa minggu yang lalu, gue yang punya kepribadian extroverted introvert , sedang menikmati waktu liburan di rumah. Tentu saja, go online . Gue scrolling  di Facebook, sampe terus nemuin artikel menarik yang bikin gue penasaran. For your information ,   gue bakal bahas hal tentang  gay  dan gimana masyarakat di negara berkembang memperlakukan mereka. To be specific , I'm talking about the so-called "clinic" facilities in Ecuador . Ada sekitar 200 facilities yang beroperasi yang katanya "menyembuhkan" lelaki dan perempuan homoseks dan juga transeksual di Ekuador. Namun, "pasien-pasien" di dalam facilities  ini sebenarnya "dipenjarakan" bukan karena kehendak mereka. Mereka diasingkan dan ditundukkan dengan penyiksaan fisik dan psikologis, dengan pemberian makan secara paksa, pukulan, dan pemerkosaan yang dibenarkan. Sayangnya, pusat-pusat seperti ini masih banyak dibuka karena menyamarkan diri sebagai fasilitas perawatan untuk orang

Book Review: The Subtle Art of Not Giving a F*ck

Setelah sekitar satu bulan berusaha menyelesaikan buku ini, akhirnya hari Kamis lalu gue berhasil selesai bacanya. Buku yang direkomendasikan sister  gue. Buku pertama yang gue baca tanpa pembatas buku. Buku tentang menemukan apa yang sebenarnya penting buat lu dan melepaskan hal-hal lainnya (yang tidak penting). Berulang kali, gue mendapati Mark Manson menyebutkan kata f*ck  dalam buku ini, membuat gue, salah satu pembaca bukunya berpikir kalau dia orang yang blak-blakan dan to the point . Tentunya tidak secara literal bahwa semua orang yang menyebutkan kata  f*ck  adalah orang yang demikian. Tapi secara keseluruhan, setelah membaca karyanya, gue merasa nggak ada yang Mark tutupi, dan apa yang dia sampaikan semuanya makes sense . So , yuk kita mulai dengan mengutip beberapa paragraf yang mengena buat gue from the first few chapters. "Look, this is how it works. You're going to die one day. I know that's kind of obvious, but I just wanted to remind you in case y

Udah Selesai!

source: images.google.com Gue udah selesai magang! Sejak dua minggu yang lalu, gue mulai memprioritaskan waktu gue buat ngerjain hal-hal lain, selain urusan sekolah dan pekerjaan. Sudah saatnya gue melupakan sejenak tentang segala hal yang berhubungan dengan kewajiban. Tentu saja, ada perasaan aneh yang tiba-tiba muncul di hati. Yang biasanya diharuskan buat bangun pagi dan mempersiapkan diri sebelum pergi kerja atau sekolah, seolah-olah segala kewajiban lenyap and the only thing I feel is that I (somehow) miss the stressful feeling. Lihatlah gue yang sekarang, yang terlepas dari segala kewajiban, tapi menginginkannya lagi, dan selalu mengharapkan kebebasan disaat terikat oleh keharusan. Well,  yang namanya manusia, selalu menginginkan apa yang tidak dimiliki. Gue jadi diingatkan, kalo gue ternyata masih manusia  ─ okay, that's a lame joke! Tapi apalah yang bisa kulakukan sekarang selain menikmatinya?  ¯\_(ツ)_/¯  So   then, I decided to do whatever I have always wan

What a DAY!

Pagi hari, jatahnya gue siap-siap kerja. Jam 6 pagi, bangun. Jam 6:05, berbaring lagi. Jam 6:05 lebih 0.000000001 sekon, gue ketiduran. Jam 9, gue kebangun, entah karena apa. I started to be panic and look at my phone . Damn it . Dengan segera, gue keluar kamar, keliling satu lingkaran di depan kamar, balik ke kamar lagi, dan mulai mikir. Gue segera bersiap-siap dan langsung cabut. Gue kenakan sepatu gue, dan berlari ke bus stop  terdekat. Persetan dengan make-up dan sarapan. Setelah naik bus, gue baru berpikir,  bus will take too much time . Akhirnya gue putuskan untuk turun di pemberhentian selanjutnya, dan request taksi. Kurang keren apa lagi gue. Lagi masa magang, berangkat kerja pake taksi on call . Tolong, jangan ditiru... Dengan sedikit gugup, gue meraih handphone  gue dan menelepon  duty manager dan colleagues  gue, lapor keberadaan gue.  I noticed that they called me, like a thousand times this morning . At least th

Happy New Year!!

It's been a loooong, looong time. Again, I finally got the time to sit and write peacefully. I own the whole daytime! Unlike what I do usually. Today, on my day-off, I'm rolling on my bed like almost the whole day! Usually, I will spend it going out with friends or maybe just myself, but today, let me just snuggling up here on my lovely bed  ♥ Since I start working, too many things have happened in my life. I can't even tell the whole story. I don't know where I should start. And by the way, it's 2017 now. I really feel time flies so fast. Here are some things I knew more about myself: - I keep on focusing how busy my life is, instead of how I should focus on the little things I've done. - I punish myself a lot. - I do love books, but - No matter how interesting the book is, I will fell asleep slowly when I read (maybe because I always read on bed, or near bed) - I feel weird when everything goes very smooth. - I'm a loner, yet sociable.