Skip to main content

Selamat Idul Fitri!

Bagi yang merayakan, aku ingin mengucapkan:

Sleamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H!

Mohon maaf lahir dan batin, ya :) kalo aku pernah melakukan banyak kesalahan selama ini, mohon dimaafkan.



Di artikel kali ini, aku bisa menunjukkan pada kamu, bagaimana suasana Ramadhan di Singapura, khususnya di Paya Lebar.

Tepat seminggu yang lalu, tanggal 29 Juni 2016, aku pergi bersama dengan teman-teman ke daerah Paya Lebar. Dimana di daerah ini banyak orang Muslim yang menetap. Kebanyakan dari Malaysia.


Jadi setiap tahun, daerah Paya Lebar akan diadakan pasar malam. Tahun ini, mumpung aku lagi nganggur liburan, datanglah aku kesana.

Kita datang sekitar jam 6 sore. Suasana masih belum terlalu ramai. Yang dijual di pasar malam ada banyak. Sarung, makanan, minuman, jajanan, dan lain-lain. Untuk kita, tentu saja, kuliner!


Makanan yang kita beli diantaranya adalah es semangka, takoyaki, kebab, cumi goreng, martabak, makaroni, jagung, dan lain-lain. Kita juga membeli berbagai macam minuman. Ada macam-macam minuman. Rasa susu melon, rasa sarang burung (?), rasa jagung manis, rasa yang pernah ada.. Walah. Unik banget, ya.. Eh, enggak deng. Yang terakhir cuma becanda. Dan harga yang dipasang juga bisa dibilang lebih murah dari toko-toko kebanyakan. Misalnya, minuman yang kubeli itu harganya satu dollar. Biasanya untuk mendapatkan segelas minuman itu paling enggak dua dollar. Takoyaki juga, biasanya sekitar empat dollar untuk dapat enam bola. Disini cuma dua dollar. Pokoknya oke lah. Tapi tergantung dari toko yang kita pilih juga. Ada stand yang memasang harga takoyaki 2.5 dollar, dengan jumlah dan pilihan rasa yang sama.



Ada juga puding warna-warni yang disajikan dalam botol. Unik. Lucu. Tapi kita nggak beli karena ngeri dengan pewarnanya =(


Kemudian, sebelum pulang, aku juga membeli setoples pisang goreng.


Nah, setelah hari itu, beberapa hari berikutnya aku berjalan-jalan keliling Singapura bersama dengan saudara-saudaraku. Karena lebaran, jadi lumayan padat dimana-mana. Terutama transportasi umum dan tempat-tempat atraksi di Singapura, seperti Merlion Park dan Pulau Sentosa.

Sampai disitu catatan pengamatanku di bulan Juni dan Juli 2016. Sampai ketemu di artikel berikutnya! :D












Comments

Popular posts from this blog

Suka Duka Anak Kos

Anak kos. Pasti banyak diatara kamu yang ngekos di kota atau negeri lain. Entah untuk SMA, atau perguruan tinggi. Hari ini, aku mau membahas suka-dukaku jadi mahasiswi di negeri lain, dalam hal tinggal sebagai anak kos. Untuk memulainya, kuceritakan terlebih dahulu gambaran tentang kos-kosan ku. Aku tinggal di sebuah apartemen di daerah Novena. Sekitar 8-10 menit berjalan kaki dari stasiun MRT. Disini, aku menyewa sebuah kamar untuk kutinggali sendiri. Tidak ada tuan rumah, hanya ada teman-teman serumah. Tapi sekitar tiga hari sekali, akan ada pembantu yang membersihkan rumah dan mengurus cucian baju. Nah, teman-teman serumahku ini ada yang berasal dari sesama Indonesia, ada juga yang dari Filipina. Karena akomodasi di Singapura lumayan mahal, apalagi daerah Novena, jadi aku menyewa kamar yang tidak ada WC-nya. Alias berbagi WC dengan teman serumah. Nah, mari kita mulai. Lagi asyik-asyiknya ngerjain tugas, tiba-tiba mesin cucinya berbunyi. Menandakan bahwa cucian telah selesai d

Digital Painting di Kala Liburan

Malam yang menyejukkan hati, membuat mood ku menjadi baik. Aku segera membuka laptop ku, dan memulai proses pengeditan gambarku. Saat itu, aku sedang sibuk menyelesaikan challenge yang kuterima sejak sekitar sepuluh bulan yang lalu. Hari itu, akhirnya kulaksanakan juga challenge  nya. Jadi begini, challenge  nya itu dengan memajang foto semacam ini: Bukan gambar saya :) Nah, setelah memajang gambar itu di Instagram , tetapkanlah misalnya, tiga hari untuk mendapat jumlah likes . Jumlah likes  yang didapat, menentukan jumlah anak ayam yang harus digambar. Saat itu aku menetapkan tenggat waktu tiga hari. Hari pertama, aku mendapatkan 66 likes . Wah, lumayan juga, nih.. Pikirku. Hari kedua, bertambah menjadi 86 likes . Dan hari terakhir, entah mengapa, jumlahnya bisa tepat 100 likes ! Yay! Setelah tenggat waktu habis, likes  yang muncul setelah itu tidak akan dihitung. Jadi, aku harus menggambar seorang karakter dengan 100 anak ayam di sekelilingnya. Hasil sketsa. Pros

Misi Mau Update Blog Lagi

Yup, ini blog udah kaya proyek mangkrak. Nggak terasa udah tiga tahun lebih aku nggak posting. Kadang pengen posting tapi takut yang diposting nggak berfaedah. Tapi bukannya tujuan blog buat itu ya? Untuk mengungkapkan apa yang dirasakan, apa yang dialami. Menulis bukan sekedar media berbahasa, tapi untuk mengenali diri lebih jauh, tanpa berpikir terlalu panjang tentang apa yang ingin diungkapkan. Menurutku, rajin nulis blog itu seperti layaknya streamers . Sisi kehidupanmu sehari-hari, menjadi terekspos di dunia maya. Bukan seperti penulis yang memang memiliki tujuan untuk menyelesaikan sebuah artikel sains, atau penulis cerita novel, atau penulis-penulis lain yang memiliki fokus. Bagiku, penulis blog mirip seperti seorang streamer . Mereka mendokumentasikan kegiatannya sehari-hari, tapi bukan diari. Mereka dapat berinteraksi dengan orang-orang yang membaca atau menonton kegiatan mereka sehari-hari, dan bertumbuh bersama para pembaca/penonton. Bukan. Aku bukan seorang blogger. Update