Skip to main content

Kembali ke 'Sekolah'

Hari Senin kemarin, akhirnya aku kembali ke kehidupan sekolah. Padahal gue udah kuliah, tapi nyebutnya masih sekolah. EGP.

Jadi gini... Hari pertama ke sekolah, gue udah telat lagi.

Hari pertama, biasanya diadakan daftar ulang terlebih dahulu. Jadi aku pun mengantri di antrian yang sudah panjang. Mau apa lagi, deh. Salah sendiri dateng telat. Hiks.

Ternyata, teman-temanku dengan sabar ikut menungguku. Padahal mereka sudah selesai dari tadi, dan kelas sudah dimulai. Tapi tetap duduk di sana, menungguku. Aih~

Lanjut.

Minggu pertama di semester ke-3 ku ini kulewati dengan oke. Dengan kesibukan layaknya mahasiswa. Tiga hari pertama, kuhabiskan dengan memikirkan tugas dan presentasi. Nah lo, baru tiga hari udah ada tugas presentasi. Bahkan final project nya juga udah mulai didiskusiin.

Hari Kamis, hari dimana kemalasan mulai merenggutku. Besok (Jumat), ada kegiatan klub musik. Aku yang berperan sebagai pianis, ditugasi untuk latihan sebuah lagu. Setelah melalui liburan panjang, aku masih ga bisa mainnya. Astaga. Maka dari itu, hari Kamis ini, niatnya sih mau latihan. Tapi... Ya, gitu deh. Pergi ke rumah temen sampe menjelang malem.

Para pembaca, ini membuktikan kalau aku masih kurang disiplin. Jangan dicontoh, ya.

Seperti harapanku minggu lalu, semoga dalam dua minggu, kedisiplinanku bertambah. Jadi, minggu penentuannya adalah minggu depan. Mari kita saksikan nanti.

Hari Jumat, temanku membuat cheesecake. Gue sebagai temannya pun dapet jatah. Azek.

Yummy!

Sebelum pergi ke klub, kita pun nongkrong dulu di kos-kosan temen. Main gitar, ukulele, dan biola. Hahaha.

#sokcandid #ea

Akhirnya aku pergi ke klub. Ternyata, karena ada personil yang nggak bisa hadir, latihan musiknya dibatalkan dan aku latihan nge-drum.

Capedeh? Yaiyalah.

Sabtu, hari dimana aku juga menghabiskan waktuku dengan beberapa kegiatan. Pertama, pagi hari, aku pergi ke sebuah seminar di Hotel Hilton. Seminar ini menurutku adalah edisi gratisnya dari Rich Dad Seminar yang terkenal itu. Pembicaranya datang dari UK. Keren uga. Pikirku.

Isi seminarnya lumayan memotivasi semangatku kembali. Meskipun gratis, tapi berbobot juga isinya. Nggak deng, di akhir seminar, aku ngak denger pembicaranya ngomongin apa *cry*.

Yah, karena seminar-seminar gratis begini, pada akhirnya pasti promosi seminar yang asli (besok Mei), sih. Yang harus bayar. Harganya kira-kira S$1000 an (sekitar 10 juta rupiah).

Nevermind. Pikirku.

Jadi setelah seminar, aku langsung pulang. Siangnya, aku pergi menemui teman-teman dari komunitas yang kuikuti. Komunitas yang berkenaan dengan agama. Kita makan bingsu (es dari Korea) rame-rame di daerah Bugis. Bingsu ini lagi terkenal di Singapura. Lumayan enak, sih. Dimakan sama buah, sama keju, semuanya enak. Pokoknya yang makan-makan itu enak, lah.

Sorenya, dinner sama beberapa teman di daerah Bugis juga. Kita ngerumpi sampe malem. Dari kegiatan komunitas, sampe bos yang punya dua istri.

Dan hari ini adalah hari Minggu! Nampaknya hari ini kegitanku akan penuh dengan pengeditan video dan pengerjaan hobi (makanan rohani nggak dihitung, ya). Sampai disini chit chat kali ini, dan selamat hari Minggu!

Comments

Popular posts from this blog

Suka Duka Anak Kos

Anak kos. Pasti banyak diatara kamu yang ngekos di kota atau negeri lain. Entah untuk SMA, atau perguruan tinggi. Hari ini, aku mau membahas suka-dukaku jadi mahasiswi di negeri lain, dalam hal tinggal sebagai anak kos. Untuk memulainya, kuceritakan terlebih dahulu gambaran tentang kos-kosan ku. Aku tinggal di sebuah apartemen di daerah Novena. Sekitar 8-10 menit berjalan kaki dari stasiun MRT. Disini, aku menyewa sebuah kamar untuk kutinggali sendiri. Tidak ada tuan rumah, hanya ada teman-teman serumah. Tapi sekitar tiga hari sekali, akan ada pembantu yang membersihkan rumah dan mengurus cucian baju. Nah, teman-teman serumahku ini ada yang berasal dari sesama Indonesia, ada juga yang dari Filipina. Karena akomodasi di Singapura lumayan mahal, apalagi daerah Novena, jadi aku menyewa kamar yang tidak ada WC-nya. Alias berbagi WC dengan teman serumah. Nah, mari kita mulai. Lagi asyik-asyiknya ngerjain tugas, tiba-tiba mesin cucinya berbunyi. Menandakan bahwa cucian telah selesai d

Day 29: Who and What Adds Meaning

Who and what adds meaning to your life. Agustus, 2023 Tentunya sulit untuk menunjuk hanya satu orang saja. Orang-orang disekitarku selalu menambah meaning dalam hidupku. Sebagian besar datang dan pergi, terkadang kembali, kemudian hilang lagi. Apalagi semakin dewasa dan bertambah usia, sepertinya teman-teman semakin punya kesibukan. Termasuk aku sendiri. Jadi ujung-ujungnya hanya menyapa tipis-tipis di media sosial. Tapi nggak apa-apa, meskipun begitu, aku percaya setiap orang memiliki “fungsi”-nya masing-masing dalam hidupku. Mungkin aku nggak sadar makna kehadirannya pada waktu itu dan baru ngeh setelah beberapa tahun berlalu, atau mungkin saat ini sudah nggak ngobrol, tapi masih terkadang kontakan sedikit-sedikit. Ada banyak faktor yang menentukan peran seseorang dalam hidupku. Jadi, jika ditanya ‘siapa’, tentunya tergantung dari musim hidup yang sedang kujalani. Setiap musim, pemerannya berbeda-beda. Aku hampir selalu belajar sesuatu dari setiap orang yang kutemui, dan sedikit demi

Misi Mau Update Blog Lagi

Yup, ini blog udah kaya proyek mangkrak. Nggak terasa udah tiga tahun lebih aku nggak posting. Kadang pengen posting tapi takut yang diposting nggak berfaedah. Tapi bukannya tujuan blog buat itu ya? Untuk mengungkapkan apa yang dirasakan, apa yang dialami. Menulis bukan sekedar media berbahasa, tapi untuk mengenali diri lebih jauh, tanpa berpikir terlalu panjang tentang apa yang ingin diungkapkan. Menurutku, rajin nulis blog itu seperti layaknya streamers . Sisi kehidupanmu sehari-hari, menjadi terekspos di dunia maya. Bukan seperti penulis yang memang memiliki tujuan untuk menyelesaikan sebuah artikel sains, atau penulis cerita novel, atau penulis-penulis lain yang memiliki fokus. Bagiku, penulis blog mirip seperti seorang streamer . Mereka mendokumentasikan kegiatannya sehari-hari, tapi bukan diari. Mereka dapat berinteraksi dengan orang-orang yang membaca atau menonton kegiatan mereka sehari-hari, dan bertumbuh bersama para pembaca/penonton. Bukan. Aku bukan seorang blogger. Update