Skip to main content

Jalan-Jalan Day [Part 2]

Hari yang cerah di tanggal 19 Maret. Aku memutuskan untuk pergi dengan seorang teman dekatku.
Awalnya dia minta aku yang memutuskan pergi kemana. Jadi aku pun searching internet, dan dengan santainya kubilang, ke Gunung FAber. Oke. Jadilah kita ke sana.

Sesampainya disana, betapa kagetnya kita, bahwa ternyata itu adalah tempat yang pernah kita kunjungi sebelumnya, Henderson Waves. Rupanya, lokasi Henderson Waves sangat dekat dengan Gunung Faber. Yah, kecewalah kita. Tapi, nggak apa. Kita mendapat pengalaman baru. Jadi tahu kalau Henderson Waves itu kurang lebih sama dengan Gunung Faber. Gua pikir 'wah, keren juga, ternyata ada gunung di deket sini!', nggak tahunya, kita udah pernah kesana. Sebenarnya nggak terlalu gunung, sih. Bisa dibilang bukit. Hehe.

Jadi inilah pemandangan dari gunung itu:



Setelah kira-kira satu jam, kita melanjutkan perjalanan ke Henderson Waves. Berikut foto-fotonya:



Henderson Waves adalah tempat yang lumayan enak untuk sekedar duduk-duduk, berkumpul dengan teman atau pun keluarga, menikmati makanan (semacam piknik), bahkan tidur pun tidak ada yang melarang.

Setelah cukup bosan dengan Henderson Waves (haha), tiba-tiba temanku ini punya ide untuk pergi ke The Interlace. Bangunan ini menyabet juara pertama sebagai World Building of the Year tahun lalu, 2015. Bisa dilihat bentuknya:



Yuhuuu ;)

Yang ada di pikiranku: Gaje nih gedung...

Bentuknya nggak beraturan. Masuk dari mana juga nggak tahu. Kayaknya memang pantes jadi juara pertama. Mungkin karena arsitekturnya berkelas tinggi? Hahaha.
Lokasi The Interlace ini ada di Queenstown. Jadi kita pindah tempat beneran kali ini.
Nah, demikian catatan hari jalan-jalanku kali ini. Semoga menghibur!





Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. Emang ini dimana? Kayaknya bukan di indonesia yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Dian!
      Semua tempat di artikel ini berlokasi di Singapura :)
      Selamat datang di blog ini! ^^

      Delete
  3. Awesome. Keren banget gedungnya. Sama kek gedung Binus di Alsut. Nggak beraturan. Hmm, btw itu lokasinya di mana, ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Reza!
      Hehehe, Binus, ya :)) Semua tempat di artikel ini berlokasi di Singapura :)
      Btw, selamat datang di blog ini! ^^

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Suka Duka Anak Kos

Anak kos. Pasti banyak diatara kamu yang ngekos di kota atau negeri lain. Entah untuk SMA, atau perguruan tinggi. Hari ini, aku mau membahas suka-dukaku jadi mahasiswi di negeri lain, dalam hal tinggal sebagai anak kos. Untuk memulainya, kuceritakan terlebih dahulu gambaran tentang kos-kosan ku. Aku tinggal di sebuah apartemen di daerah Novena. Sekitar 8-10 menit berjalan kaki dari stasiun MRT. Disini, aku menyewa sebuah kamar untuk kutinggali sendiri. Tidak ada tuan rumah, hanya ada teman-teman serumah. Tapi sekitar tiga hari sekali, akan ada pembantu yang membersihkan rumah dan mengurus cucian baju. Nah, teman-teman serumahku ini ada yang berasal dari sesama Indonesia, ada juga yang dari Filipina. Karena akomodasi di Singapura lumayan mahal, apalagi daerah Novena, jadi aku menyewa kamar yang tidak ada WC-nya. Alias berbagi WC dengan teman serumah. Nah, mari kita mulai. Lagi asyik-asyiknya ngerjain tugas, tiba-tiba mesin cucinya berbunyi. Menandakan bahwa cucian telah selesai d

Digital Painting di Kala Liburan

Malam yang menyejukkan hati, membuat mood ku menjadi baik. Aku segera membuka laptop ku, dan memulai proses pengeditan gambarku. Saat itu, aku sedang sibuk menyelesaikan challenge yang kuterima sejak sekitar sepuluh bulan yang lalu. Hari itu, akhirnya kulaksanakan juga challenge  nya. Jadi begini, challenge  nya itu dengan memajang foto semacam ini: Bukan gambar saya :) Nah, setelah memajang gambar itu di Instagram , tetapkanlah misalnya, tiga hari untuk mendapat jumlah likes . Jumlah likes  yang didapat, menentukan jumlah anak ayam yang harus digambar. Saat itu aku menetapkan tenggat waktu tiga hari. Hari pertama, aku mendapatkan 66 likes . Wah, lumayan juga, nih.. Pikirku. Hari kedua, bertambah menjadi 86 likes . Dan hari terakhir, entah mengapa, jumlahnya bisa tepat 100 likes ! Yay! Setelah tenggat waktu habis, likes  yang muncul setelah itu tidak akan dihitung. Jadi, aku harus menggambar seorang karakter dengan 100 anak ayam di sekelilingnya. Hasil sketsa. Pros

Misi Mau Update Blog Lagi

Yup, ini blog udah kaya proyek mangkrak. Nggak terasa udah tiga tahun lebih aku nggak posting. Kadang pengen posting tapi takut yang diposting nggak berfaedah. Tapi bukannya tujuan blog buat itu ya? Untuk mengungkapkan apa yang dirasakan, apa yang dialami. Menulis bukan sekedar media berbahasa, tapi untuk mengenali diri lebih jauh, tanpa berpikir terlalu panjang tentang apa yang ingin diungkapkan. Menurutku, rajin nulis blog itu seperti layaknya streamers . Sisi kehidupanmu sehari-hari, menjadi terekspos di dunia maya. Bukan seperti penulis yang memang memiliki tujuan untuk menyelesaikan sebuah artikel sains, atau penulis cerita novel, atau penulis-penulis lain yang memiliki fokus. Bagiku, penulis blog mirip seperti seorang streamer . Mereka mendokumentasikan kegiatannya sehari-hari, tapi bukan diari. Mereka dapat berinteraksi dengan orang-orang yang membaca atau menonton kegiatan mereka sehari-hari, dan bertumbuh bersama para pembaca/penonton. Bukan. Aku bukan seorang blogger. Update