Skip to main content

Day 14: Goals for the Next 1 Month

Write your goals for the next one month.

Image by Freepik

Karena saat ini pekerjaan masih cukup sibuk, aku nggak mungkin set goals macam-macam. Saat ini aku bekerja di sebuah laboratorium. Pekerjaanku adalah mengecek biji-biji kapas. Nah, karena saat ini masih musimnya kapas di Australia, aku masih bekerja lebih dari 12 jam per hari. Dalam 30 hari kedepan, sepertinya pekerjaanku akan melambat perlahan-lahan, seiring berakhirnya musim kapas juga. Jadi, tiga goals untuk 30 hari kedepan cukup ini saja:

  1. Selesai membaca satu buku
    Bulan lalu aku berhasil membaca dua buku. Meskipun yang satunya dalam bentuk audiobook, tapi nggak apa-apa. Yang penting aku bisa menerima pesan-pesan dari buku itu.
    Untuk 30 hari kedepan, aku ingin menyelesaikan satu buku. Pengennya sih bukunya Fellexandro Ruby yang berjudul “You Do You”, semoga aku nggak meleng terus ke buku-buku lain.

  2. Menyelesaikan 30-day writing challenge di blog ini
    30-day writing challenge ini dimulai tanggal 31 Juli, seharusnya selesai tanggal 29 Agustus. Aku nggak pernah menyelesaikan tantangan 30 hari menulis. Semoga kali ini aku berhasil!

  3. Kembali ke gym, minimal satu kali seminggu
    Minggu lalu aku mulai kembali berolahraga di gym. Dalam 30 hari kedepan, aku berharap aku dapat melanjutkan momentum ini.

Bagaimana dengan kamu? Apa tiga goals untuk 30 hari kedepan?


*.*.*

Jika kamu mau tahu lebih lanjut tentang 30 Day Writing Challenge yang aku jalani saat ini, kamu bisa klik link ini ya.





Comments

Popular posts from this blog

Day 29: Who and What Adds Meaning

Who and what adds meaning to your life. Agustus, 2023 Tentunya sulit untuk menunjuk hanya satu orang saja. Orang-orang disekitarku selalu menambah meaning dalam hidupku. Sebagian besar datang dan pergi, terkadang kembali, kemudian hilang lagi. Apalagi semakin dewasa dan bertambah usia, sepertinya teman-teman semakin punya kesibukan. Termasuk aku sendiri. Jadi ujung-ujungnya hanya menyapa tipis-tipis di media sosial. Tapi nggak apa-apa, meskipun begitu, aku percaya setiap orang memiliki “fungsi”-nya masing-masing dalam hidupku. Mungkin aku nggak sadar makna kehadirannya pada waktu itu dan baru ngeh setelah beberapa tahun berlalu, atau mungkin saat ini sudah nggak ngobrol, tapi masih terkadang kontakan sedikit-sedikit. Ada banyak faktor yang menentukan peran seseorang dalam hidupku. Jadi, jika ditanya ‘siapa’, tentunya tergantung dari musim hidup yang sedang kujalani. Setiap musim, pemerannya berbeda-beda. Aku hampir selalu belajar sesuatu dari setiap orang yang kutemui, dan sedikit demi...

Terus dan terus.

Kemana hidup ini harus kubawa? Kekecewaan datang dan pergi. Begitu pula kecintaan. Yang mana yang harus kupercaya? Ada keputusan, ada ketakutan. Ada komitmen, ada kebingungan. Dimana ada harapan, disitu ada kekecewaan. Dimana ada tekad, disitu ada godaan. Dimana ada kekecewaan, disitu ada harapan. Akankah aku bertahan? Berapa lama harus aku bertahan? Berapa lama harus aku percaya? Tujuh kali tujuh ratus tujuh puluh tujuh? Sampai jelas. Sampai mati dan hidup lagi. Sampai nyata.

Embracing Long-Form Conversations: My Thoughts on Daniel Priestley and Steven Bartlett’s Insights

Hello everyone! Happy 2025! I hope you’re doing well. Today, I want to share my personal reflections on an interesting conversation between Daniel Priestley and Steven Bartlett from The Diary of a CEO . They discussed why podcasts and long-form, unscripted content are becoming so popular. This topic is definitely outside of my usual day-to-day—after all, I don't own a company, nor do I work in broadcasting. I’m a cook, but I still find this discussion very insightful. You can access the full video here . *** Why Do People Want Longer Content? We live in a world full of quick social media updates, be it in the form of shorts, reels, or something else. Personally, I enjoy the convenience of bite-sized videos. I can't deny that it feels so satisfying and entertaining at the same time (more on this maybe next time). But I’ve also noticed that short clips often lack depth. Daniel suggests that, because there’s so much confusion and debate about “misinformation,” people want longer, ...